Rabu, 31 Desember 2014

Gunung Arjuno Petualang Ke-15

Posted by Admin On Rabu, Desember 31, 2014 No comments

Mendaki gunung adalah petualang yang sanagat seru. Dimana ketika kita memdaki selalu ada tantangan tersendiri. Gunung juga mempunyai karakter yang berbeda-beda. Di Gunung Lawu terkenal dengan suhunya yang sangat dingin. Gunung Semeru mempunyai Ranu Kumbolo dengan sumber air yang melimpah. Gunung Merapi terkenal dengan suhu panasnya di siang hari. Gunung Merbabu terkenal dengan sabananya yang luas dan indah. Dan masih banyak macam karakter gunung di Pulau Jawa.

Bagaimana dengan Gunung Arjuno ? Kita bahas yuk...... Gunung Arjuno mempunyai medan yang luar biasa bro. Dari pendakian via Tretes, jalurnya bebatuan. Mulai dari pos perijinan sampai pos 3. Adapun nama posnya 1; Pet Bocor, 2; Kokopan (kalau pagi bisa lihat sunrise bro) 3; Pondokan. Diberi nama pondokan karena disitu banyak dijumpai rumah kecil ukuran sekitar 3x4. Rumah ini dibuat dan dihuni oleh para penambang belerang (penambangan di puncak Gunung Welirang). Ketiga pos ini mempunyai sumber air yang cukup.

Dari pos 3 atau pondokan, jika kita akan ke Puncak Arjuno harus suap fisik dan mental. Jalur pendakian ini medannya sangat ekstrim. Disarankan apabila mendaki Gunumg Arjuno panjenengan harus ambil musim kemarau. Karena di musim hujan sering terjadi badai, hujan lebat plus petir yang keras. Dibutuhkan waktu kurang lebih 4-5 jam (normal) untuk menuju pos 3 hingga puncak.

Dalam perjalanan panjenengan akan melewati lembah kidang dan pasar dieng. Di lembah kidang siapkan kamera ya.... Boleh Hp, Digital, Pocket atau DSLR. Karena di lembah kidang cukup bagus pemandangannya. Rumputnya itu lo katon ijo royo-royo, hehehehhehehe. Oh iya saya lupa, kalau mau ngecamp disarankan di lembah kidang aja bro. Mau muncak tinggalin barang-barang berat. Cukup bawa minum dan makanan seperti r o t i. Jangan lupa barang berharga seperti kulkas, tv, mobil... Eh salah maksudku hp, dompet, uang, kamera... dibawa muncak Heheheeheheee.

Kurang lebih 3-4 jam dari lembah kidang .... tarara... sampai deh di puncak, Gunung Arjuno jadi petualang ke 15 ku bro... Sekedar sharing nih. Trims.

(Diposting melalui blogger android)  Tuban. 1 Januari 2015


Burung Yang Malang

Posted by Admin On Rabu, Desember 31, 2014 No comments

Sore hari yang sedang gerimis, bergegas aku keluar untuk memasukkan sepeda motor ke dalam rumah. Eh tidak sengaja lihat burung di halaman rumah. Ketika aku mendekatinya, burung itu berusaha kabur dariku. Oh sungguh kasihan, burung itu sudah tidak bisa terbang. Burungpun di genggamanku dan keluar darah di bagian sayapnya.

Terus ini salah siapa? Penembak mungkin ya. Burung itu punya nyawa dan punya hak untuk hidup lo. Kenapa masih banyak tangan-tangan jahil yang suka nembak burung. Sadarlah bahwa burung juga makhluk hidup. Kalau manusia masih suka menembaknya, dikhawatirkan populasi burung menurun. Akan Semakin punah dan anak cucu kita tidak menjumpai burung, karena tinggal nama dan ceritanya.

Mari kita jaga kelestarian lingkungan. Menciptakan rasa peduli sesama makhluk ciptaan Tuhan.
(Diposting melalui blogger android)


Selasa, 30 Desember 2014

Sofi Cewe Sang Pendaki

Posted by Admin On Selasa, Desember 30, 2014 No comments

Sofi Cewe Sang Pendaki17 tahun umurnya masih duduk di bangku kelas 3 SMA Negeri 3 Bojonegoro. Perempuan muda ini hobi banget yang namanya mendaki. Pendakian ke-3 nya sukses di atas puncak G. Arjuno dengan ketinggian 3339 Mdpl. Heran sama ini cewe, gimana tidak........ 4 hari tidak makan nasi, mie, atau makanan yang mengandung karbohidrat. Selama proses pendakian juga tidak ada keluh sama sekali. Sukses fi....... kalau ada waktu mendaki bareng ya. Hehehe (Diposting melalui Blogget Android)


Sunrise Kokopan

Posted by Admin On Selasa, Desember 30, 2014 No comments
Paling seneng apabila ambil foto model siluet. Background sunrise menambah daya tarik tersendiri untuk jeprat-jepret momen dipagi hari. Sunrise Kokopan, ya... Kokopan adalah nama pos pendakian (Pos 2 G. Arjuno dan Welirang via Tretes Kab. Pasuruan). Yang mau kesini monggo, lokasi dalam ketinggian sekitar 1800 Mdpl.

Diposting melalui Blogger Android

Minggu, 02 November 2014

image

Posted by Admin On Minggu, November 02, 2014 No comments




Selasa, 21 Oktober 2014

Kalongking Menyisir Bengawan Bojonegoro

Posted by Admin On Selasa, Oktober 21, 2014 4 comments




Mbok Sri Widodari unggahno kancaku iki,
Yen ra munggah kaniaya,
Yen munggah tak puja,
Sun kalong-kalongking,
Yen sore wayahe munggah,
Ngitir, mangan, turu, nggandul
Mudun karo nyungsang.

Artinya :
Ibu Sri Widodari naikan temanku ini,
Jika tidak naik tersiksa,
Jika naik saya puja,
Sun kalong-kalongking,
Jika sore waktunya naik,
Berputar, makan, tidur, bergelantungan,
Turun dengan jungkir,

Alunan tembang dengan iringan musik tradisional kesenian sandur, menyisir  bengawan penuh semangatnya. Konsistensi penampilan sepanjang rute Parade Perahu Hias, membuat warga Bojonegoro tidak mengedipkan mata. Sorak sorai dari pinggir Bengawan Bojonegoro diberikan kepada peserta dari Desa Ledok Kulon tersebut.

Atrakasi di atas perahu itu sebut saja kalongking, ya kalongking adalah atraksi kesenian tradisional sandur. Biasanya dimainkan ketika pentas sandur akan berakhir. Sandur merupakan kesenian asli berasal dari daerah Bojonegoro. Sandur dari kata mesiSAN ngeDUR yang artinya sekalian sampai tuntas. Pada zaman dulu pementasan ini biasanya dimainkan setelah isya hingga menjelang pagi. Begitulah ceritanya mengapa kesenian ini dinamakan kesenian sandur.

 Gb. Kalongking menunjukkan kebolehannya, 
tanpa menggunakan pengaman dan tanpa berpegangan

Kesenian sandur dimainkan oleh 5 tokoh utama yaitu, Germo, Tangsil, Petak, Balong dan Cawik, dengan didukung oleh panjak hore. Pembukaan dalam pentas sandur dibuka dengan kesenian jaranan, dan diakhiri dengan atraksi kalongking. Kalongking berasal dari kata Kalong yaitu hewan yang menyerupai kelelawar tetapi dalam bentuk dan ukuran yang lebih besar. Digambarkan bahwa hewan tersebut sedang menikmati hasil bumi, mencuri hasil panen milik warga. Naik di atas pohon, makan, tidur, dan bergelantungan, itulah karakter yang dimiliki hewan tersebut.

 Gb. Kalongking di atas perahu yang bergerak menyisir bengawan

Pada atraksi kali ini berbeda seperti yang sebelumnya. Karena pentas sandur biasanya dimainkan pada lapangan yang terbuka, datar dan luas. Atraksi yang dilakukan kalongking kali ini adalah menyisir Bengawan Bojonegoro. Parade perahu hias dijadikan momen oleh para seniman sandur untuk memperkenalkan kepada masyarakat Bojonegoro. Atraksi di atas perahu tersebut dilakukan oleh para ahli, yang mana dalam beratraksinya seniman kalongking tidak menggunakan pengaman. Naik dengan memanjat, berputar, bergelantungan dan turun dengan cara badan terjungkir.

 Gb. Festival Bengwan Bojonegoro - Perahu Hias,
Peserta dari Ledok Kulon Kec. Bojonegoro, Atraksi Kalongking Kesenian Sandur,
Foto diambil di Desa Ledok Kulon

Angin yang semilir, arus air yang mengalir melengkapi Indahnya Bengawan Bojonegoro. Membuat masyarakat sejenak ibarat di hipnotis oleh bengawan dan beberapa perahu hias yang lewat. Terlebih saat rombongan Kesenian Sandur dari Desa Ledok Kulon sedang menunjukkan keahliannya.

Mari kita lestarikan budaya,
Terima kasih Kang Yoto,
Sudah memberi ajang kreatifitas masysarakat Bojonegoro,
Selamat Hari Jadi Bojonegoro ke-337,
Matoh ...



Senin, 20 Oktober 2014

Mendekatkan Masyarakat dengan Indahnya Bengawan Bojonegoro

Posted by Admin On Senin, Oktober 20, 2014 No comments



Apa yang terlintas di benak Anda jika masyarakat berbondong-bondong ke Bengawan Bojonegoro? Mungkin sebagian besar Anda akan berpikir bahwa sedang panen ikan  munggut (ikan di Bengawan Bojonegoro sedang melawan arus, meloncat di atas air dan menepi). Tapi nyatanya bukan itu yang terjadi, masyarakat Bojonegoro sedang asyik menyakasikan Parade Perahu Hias.


Masyarakat tidak hanya berasal dari tepian Bengawan Bojonegoro, tapi juga berasal dari daerah yang jauh dari Bengawan Bojonegoro. Sebut saja daerah itu adalah Desa Pacul, Sukorejo, Sumbang, bahkan banyak yang dari Kecamatan bagian selatan Kecamatan Dander, Sugihwaras, Temayang, Bubulan dan lain-lain. Masyarakat yang jauh dari Bengawan Bojonegoro adalah masyarakat yang awam tentang Bengawan. Banyak dari mereka takut jika pergi ke Bengawan. Karena mitos yang selama ini terdengar orang yang boleh bermain di tepi Bengawan adalah orang sekitar. Tidak hanya bermain di tepi, bluron (berenang di sungai) juga tidak boleh. Mitosnya yang bukan anak pinggiran Bengawan Bojonegoro akan kintir (terseret arus bengawan) dan mayatnya susah di temukan karena dibawa oleh makhluk halus. 

Sekarang tergantung Anda bagaimana mengartikan mitos tersebut. Semua kembali kepada kepercayaan Anda masing-masing. Saya (penulis) bukan anak pinggiran Bengawan Bojonegoro, tetapi berani bermain di Bengawan Bojonegoro. Karena saya sadar bahwa Bengawan Bojonegoro adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa, dan saya sebagai warga Bojonegoro harus cinta terhadap apa yang ada di Bojonegoro khususnya Bengawan Bojonegoro.

 Gb. Perahu Hias dari Desa Ngulanan, 
tampak semangat mendayung tanpa menggunakan mesin penggerak

Andil Bupati Bojonegoro lah yang membuat masyarakat mau berbondong-bondong menuju Bengawan Bojonegoro. Cara Bupati yang sangat unik, memperkenalkan keIndahan BengawanBojonegoro melalui Festival Bengawan Bojonegoro. Sungguh Bupati yang tidak hanya memikirkan jalannya pemerintahan saja. Tetapi juga berpikir bagaimana masyarakatnya mencintai alam yang ada (Bengawan Bojonegoro). Terima kasih Kang Yoto, sudah Mendekatkan Masyarakat dengan Indahnya Bengawan Bojonegoro.

 Gb. Perahu Hias model Buaya, seperti tampak biasa
tetapi jika Anda melihat langsung akan tampak luar biasa karena kepala buaya tersebut bisa angguk-angguk sepanjang rute Parade Perahu Hias

Minggu, 19 Oktober 2014

Buaya Putih di Atas Bengawan Bojonegoro

Posted by Admin On Minggu, Oktober 19, 2014 No comments


Gb. Peserta Festival Bengawan Bojonegoro 2014 (Parade Perahu Hias) 
Perahu Hias Buaya Putih (Foto diambil di Desa Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro)

Sungai besar yang berada di Kabupaten Bojonegoro kita sebut dengan Bengawan atau orang Jonegoro memberi nama Nggawan. Bengawan identik dengan perahu tambang yang mengantar orang beraktifitas. Baik orang yang mau bekerja maupun pelajar yang menempuh pendidikan di sekolah yang berada dalam Kecamatan Kota. Malam menjelang pagi, siang hingga sore para penambang tidak pernah ada keluh kesah mengantarkan orang yang menyeberang sungai tersebut. 

Perahu di Bengawan Bojonegoro bentuknya memang sangat sederhana. Melambangkan warga Bojonegoro khususnya yang berada pada kawasan pinggiran Bengawan adalah pribadi orang yang sangat sederhana, santun dan ramah. Bertani, berkebun, membuat batu-bata, dan mengendalikan perahu adalah kesibukan kesehariannya. Contoh kesederhanaan mereka ditonjolkan pada upah yang diterima para penambang perahu, yaitu hanya seribu rupiah tiap sekali menyeberang.

Dari pribadi masyarkat yang sederhana menjadikan pula masyarakat yang luar biasa. Terbukti pada antusias Festival Bengawan Bojonegoro yaitu Parade Perahu Hias, masyarakat pinggiran Bengawan Bojonegoro mengubah Bengawan menjadi pemandangan yang luar biasa. Demikian pula dengan perahu yang sederhana, berubah menjadi perahu yang luar biasa. Perahu hias menjadi kado terindah bagi Bojonegoro karena belum pernah ada pada tahun sebelumnya. 

Indahnya Bengawan Bojonegoro pada sore itu Kamis, 16 Oktober 2014. Lebih dari 20 perahu hias menyisiri Bengawan Bojonegoro. Berawal dari Start di Bendung Gerak Desa Padang Kecamatan Trucuk, dan berakhir Finish di Taman Bengawan Solo (TBS) Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk. Berbagai macam bentuk perahu hias telah mengikuti parade tersebut.

Ada yang menghias perahu menjadi Perahu Hias Buaya Putih. Buaya Putih di Atas Bengawan Bojonegoro ini menjadi pemandangan yang unik. Karena di aliran Sungai Bengawan Bojonegoro tidak pernah ada buaya, baik buaya asli maupun buaya hiasan. Semoga pada tahun selanjutnya ada lagi Buaya Putih di atas Bengawan Bojonegoro. Agar masyarakat Bojonegoro lebih dekat lagi pada Bengawan Bojonegoro. 

Terima Kang Yoto (Bupati Bojonegoro).....
Selamat Ulang Tahun Bojonegoro ke 337.....
Semoga matohnya semakin matoh.....


 http://www.bojonegoro337.com/

Jumat, 22 Agustus 2014

Luar Biasa

Posted by Admin On Jumat, Agustus 22, 2014 No comments
Untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Dibutuhkan cara-cara yang luar biasa. Dan hanya dilakukan oleh orang luar biasa. Di tempat yang luar biasa.

Diposting melalui blogger android

Kamis, 21 Agustus 2014

Ideologi Pancasila

Posted by Admin On Kamis, Agustus 21, 2014 No comments
Ketika upacara bendera hanya dirasa terlalu simbolik dan dogmatis dalam melihat Indonesia beserta dinamikanya. Saya rasa perlu diskusi dan meninjau ulang serta mempertanyakan kembali hakikat kemerdekaan. Dan ideologi pancasila dalam era post modernisasi.

Diposting melalui blogger android
 

Kamis, 14 Agustus 2014

Pengalaman Dini vs Kemudian

Posted by Admin On Kamis, Agustus 14, 2014 No comments

Psikologi Perkembangan Anak

Apabila bayi mengalami keadaan yang negatif dan menekan dalam kehidupannya, dapatkah pengalaman itu diatasi oleh pengalaman yang lebih positif di kemudian hari? Atau apakah pengalaman awal merupakan suatu yang sangat kritis dan menjadi prototipe untuk bayi sehingga  pengalaman tersebut tidak dapat diatasi oleh lingkungan yang kemudian, yang lebih positif.

Isu pengalaman dini vs kemudian mempunyai sejarah yang panjang dan masih diperdebatkan secara hangat. Beberapa ahli percaya bahwa bayi tidak mengalami pengasuhan yang hangat pada tahun pertama kehidupan, perkembangan mereka tidak pernah akan optimal. Penekanan pada pentingnya pengalaman dini terletak pada keyakinan bahwa tiap kehidupan merupakan bayangan yang berlanjut bahwa kualitas psikologis dapat dilacak kembali ke akarnya.

Isu tentang pentingnya pengalman dini vs kemudian ini bertentangan dengan pandangan yang menganggap penting pengalaman di kemudian hari. Menurut perkembangan ini, perkembangan berjalan seperti sungai yang mengalir. Dijelaskan pada (Modul Psikologi Perkembangan Anak – Universitas Terbuka), memandang pentingnya pengalaman di kemudian mendukung pendapat bahwa anak dapat terpengaruh sepanjang perkembangan dan pengasuhan sensitif di kemudian hari sama pentingnya dengan pengasuhan sensitif di usia dini. Pengalaman dini merupakan penyumbang yang penting untuk perkembangan tetapi tidak lebih penting daripada pengalaman kemudian. Anak tempramen, seperti pemalu dan penakut mempunyai  kapasitas untuk mengubah tingkah lakunya.

Orang-orang dalam budaya barat yang menganunut aliran psikoanalisis klasik (freudian) cenderung mendukung ide bahwa pengalaman dini lebih penting daripada pengalaman yang kemudian. Para ahli setuju bahwa pengalaman kunci dalam perkembangan anak adalah anak dengan orang tua mereka pada lima tahun pertama kehidupan. Bertentangan dengan hal itu, mayoritas orang-orang di dunia tidak memeiliki keyakinan yang sama dengan pendapat para ahli tersebut.

Rabu, 13 Agustus 2014

Perkembangan Kontinuitas vs Diskontinuitas

Posted by Admin On Rabu, Agustus 13, 2014 1 comment

Psikologi Perkembangan Anak

Kontinuitas
Pernahkah Anda berfikir perkembangan Anda pada satu waktu. Apakah tumbuh secara berangsur menjadi seperti sekarang ini dengan yang perlahan dan komulatif, seperti bibit yang tumbuh menjadi pohon makin lama makin besar? Atau dengan cara tiba-tiba seperti ulat menjadi kupu-kupu. Perkembangan yang mementingkan pengalaman dalam proses perkembangan seseorang menggambarkan perkembangan sebagai proses yang berangsur-angsur (kontinu).

Para ahli perkembangan dijelaskan pada (Modul Psikologi Perkembangan Anak – Universitas Terbuka) menekankan kontinu dalam perkembangan. Pandangan bahwa perkembangan melibatkan perubahan yang gradual, berurutan, dan komulatif dari sejak pembuahan sampai meninggal. Perkembangan sebagai sesuatu yang datar dan terjadi berangsur-angsur tanpa perubahan mendadak sepanjang hidup. Bayi dan anak prasekolah mungkin memberikan respon terhadap lingkungan dengan cara yang sama dengan orang dewasa. Perbedaan diantara keduanya terletak pada kompleksitas perilaku yang ditampilkan. Anak kecil dapat memilah objek dalam kategori yang sederhana, mengingat dimana ia meninggalkan tempat kuenya di sekolah dua hari yang lalu. Keterbatasannya, bahwa tidak mungkin menampilkan keterampilan tersebut dalam cara yang seinformatif dan setepat orang dewasa.

Diskontinuitas
Namun para ahli yang lain menekankan adanya diskontinuitas dari perkembangan, yaitu pandangan bahwa perkembangan melibatkan tahap-tahap yang jelas dalam rentang kehidupan. Setiap orang digambarkan melalui urutan tahapan yang berubah dan perubahan ini terjadi leibh secara kualitatif daripada kuantitatif. Cara berpikir, merasa, dan berperilaku yang masing-masing memiliki karakteristik yang unik menuju tingkat tertinggi dari fungsi manusia. Contoh mereka berubah dari tidak dapat berpikir secara abstrak tentang dunia menjadi berpikir secara abstrak. Menurut pandangan ini anak dinilai belum dapat memilah objek serta mengingat seperti orang dewasa.

Akhir-akhir ini, pertimbangan terhadap kontinu dan diskontinu tergantung pada kekuatan dari “lensa” yang kita gunakan untuk menguji perubahan sepanjang perkembangan. Jika kita melihat dalam suatu jarak atau periode waktu yang panjang maka memang akan terdapat beberapa perbedaan yang dapat ditandai dalam tingkat dan kualitas keterampilan yang dimiliki. 

Ahli psikologis perkembangan pada saat ini berada di tengah-tengah dalam menyikapi isu kontinu dan diskontinu, tetapi berkombinasi dalam periode transisi ketika perubahan mungkin terjadi secara cukup tiba-tiba atau menyeluruh. Setiap transisi yang dialami seseorang menawarkan berbagai tantngan dan kesempatan, dan keberhasilan seseorang untuk mengendalikan tantangan-tantangan tersebut untuk memberi kita pemahaman tentang bagaimana sifat perkembagan.

Site search

    Blogger news

    Blogroll

    About