Psikologi Perkembangan Anak
Apabila bayi mengalami keadaan yang negatif dan menekan dalam
kehidupannya, dapatkah pengalaman itu diatasi oleh pengalaman yang lebih
positif di kemudian hari? Atau apakah pengalaman awal merupakan suatu yang
sangat kritis dan menjadi prototipe untuk bayi sehingga pengalaman tersebut tidak dapat diatasi oleh
lingkungan yang kemudian, yang lebih positif.
Isu pengalaman dini vs kemudian mempunyai sejarah yang panjang dan
masih diperdebatkan secara hangat. Beberapa ahli percaya bahwa bayi tidak
mengalami pengasuhan yang hangat pada tahun pertama kehidupan, perkembangan
mereka tidak pernah akan optimal. Penekanan pada pentingnya pengalaman dini
terletak pada keyakinan bahwa tiap kehidupan merupakan bayangan yang berlanjut
bahwa kualitas psikologis dapat dilacak kembali ke akarnya.
Isu tentang pentingnya pengalman dini vs kemudian ini bertentangan
dengan pandangan yang menganggap penting pengalaman di kemudian hari. Menurut perkembangan
ini, perkembangan berjalan seperti sungai yang mengalir. Dijelaskan pada (Modul
Psikologi Perkembangan Anak – Universitas Terbuka), memandang pentingnya
pengalaman di kemudian mendukung pendapat bahwa anak dapat terpengaruh
sepanjang perkembangan dan pengasuhan sensitif di kemudian hari sama pentingnya
dengan pengasuhan sensitif di usia dini. Pengalaman dini merupakan penyumbang
yang penting untuk perkembangan tetapi tidak lebih penting daripada pengalaman
kemudian. Anak tempramen, seperti pemalu dan penakut mempunyai kapasitas untuk mengubah tingkah lakunya.
Orang-orang dalam budaya barat yang menganunut aliran psikoanalisis
klasik (freudian) cenderung mendukung ide bahwa pengalaman dini lebih penting
daripada pengalaman yang kemudian. Para ahli setuju bahwa pengalaman kunci
dalam perkembangan anak adalah anak dengan orang tua mereka pada lima tahun
pertama kehidupan. Bertentangan dengan hal itu, mayoritas orang-orang di dunia
tidak memeiliki keyakinan yang sama dengan pendapat para ahli tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar