Jumat, 08 Agustus 2014

Prinsip-Prinsip Perkembangan

Posted by Admin On Jumat, Agustus 08, 2014 No comments

Psikologi Perkembangan Anak


Enam prinsip kunci tentang pendekatan perkembangan sepanjang hidup. Prinsip-prinsip perkembangan menjadi kerangka konseptual yang diterima secara luas untuk mempelajari perkembangan sepanjang hidup (life-span development) begitulah yang di identifikasi oleh Baltes. Mari kita bahas satu per-satu ke-enam prinsip tersebut :
1.    Development is Lifelong
Perkembangan adalah proses perubahan sepanjang hidup dalam kemampuan seorang untuk beradptasi terhadap situasi-situasi yang dihadapinya.
Contoh : Pada waktu bayi, seorang akan mengkomunikasikan kebutuhannya akan makanan dengan cara menangis. Ketika anak sudah bisa bicara, ia akan mengkomunikasikan melalui kata-kata. Menangis dan berbicara merupakan cara anak beradaptasi terhadap situasi lapar. Setiap periode dan rentang kehidupan juga dipengaruhi oleh apa yang akan terjadi kemudian.
2.    Development Involes Both Gain and Lossi
Perkembangan berlangsug dalam banyak dimensi (multidimensional). Artinya, perkembangan terjadi pada dimensi biologis, psikologis, dan sosial, bahan beberapa dimensi dapat saling berinteraksi dan mungkin berkembang dalam derajat yang bervariasi. Misalnya anak yang bertubuh atletis mungkin akan merasa bangga, percaya diri, dan populer antara teman-temannya. Perkembangan juga dalam lebih daru satu arah. Sejalan dengan meningkatknya kemampuan di satu segi, seseorang mungkin akan mengalami penurunan dalam segi yang lain. Anak-anak kebanyakan tumbuh dalam satu arah, yaitu ke arah peningkatan, baik dalam ukuran maupun kemampuan. Remaja secara khusus mengalami peningkatan pada fisik sedangkan kecakapannya dalam belajar bahasa mulai menurun.
3.    Relative Influences of iology and Culture Shift Over the Life Span
Proses perkembangan dipengaruhi oleh faktor biologis dan budaya. Kesembangan di antara kedua pengaruh tersebut berubah sepanjang waktu. Pengaruh biologis, seperti otot dan tulang yang belum matang, mungkin menghambat seorang bayi untuk bisa mandiri. Namun, budaya yang ada, seperti tuntutan pengasuhan dari orang tua anak yang masih kecil, membuat bayi tersebut tetap dapat melangsungkan kehidupannya.
4.    Development Involes a Changing Allocation of Resouces
Didunia ini tak ada seorang manusia super yang dapat melakukan semua hal (hehehehe kecuali manusia super hero dalam film laga atau animasi). Individu memilih untuk mengalokasikan sumber-sumber yang ada seperti waktu, energi, talenta, uang, dan dukungan sosial dalam cara yang beragam. Pertama, sumber-sumber tersebut mungkin digunkan untuk pertumbuhan. Kedua, sumber tersebut digunakan untuk memelihara atau memperbaiki diri. Ketiga, sumber-sumber tersebut dipakai untuk menghadapi penurunan atau kehilangan dari sumber-sumber yang lain apaila pemeliharaan dan perbaikan tidk lagi dimungkinkan.
Alokasi sumber-sumber ke dalam tiga fungsi tersebut berubah sepanjang hidup, sejalan dengan meurunnya sumber-sumber tersebut. Pada masa anak-anak dan dewasa muda, sumber-sumber tersebut digunakan untuk pertumbuhan. Sedangan usia lanjut menyesuaikan diri dengan penurun  yang terjadi. Usia tengah baya, alokasi antara ketiga fungsi tersebut terlihat lebih seimbang.
5.    Development is Modifiable
Sepanjang hidup, perkembangan menunjukkan fleksibilias. Anak-anak yang sebelumnya mengalami kesulitan untuk membaca dan menulis, dapat dilatih dengan mengikuti program remedial. Banyak kemampuan, seperti daya ingat, kekuatan, dan daya tahan, secara signifikan dapat ditingkatkan melalui latihan dan praktik, bahkan pada orang tua sekalipun.
6.    Development is Influenced by Historical and Cultural Context
Setiap orang berkembang dalam banyak konteks, seperti konteks keluarga, sekolah, dan budaya. Koteks-konteks tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan seorang anak. Sebagai contoh, anak yang diasuh dalam keluarga yag dmeokratis mungkin akan berkembang menjadi anak yang penuh inisiatif di lingkungan teman-temannya. Sejarah masa lalu juga akan mempengaruhi perkembangan seseorang. Anak yang punya pengalaman dianiaya pada kecilnya, mungkin akan berkembang menjadi pribadi yang tidak mudah percaya kepada orang lain setelah ia tumbuh dewasa.

0 komentar:

Site search

    Blogger news

    Blogroll

    About