Rabu, 13 Agustus 2014

Perkembangan Kontinuitas vs Diskontinuitas

Posted by Admin On Rabu, Agustus 13, 2014 1 comment

Psikologi Perkembangan Anak

Kontinuitas
Pernahkah Anda berfikir perkembangan Anda pada satu waktu. Apakah tumbuh secara berangsur menjadi seperti sekarang ini dengan yang perlahan dan komulatif, seperti bibit yang tumbuh menjadi pohon makin lama makin besar? Atau dengan cara tiba-tiba seperti ulat menjadi kupu-kupu. Perkembangan yang mementingkan pengalaman dalam proses perkembangan seseorang menggambarkan perkembangan sebagai proses yang berangsur-angsur (kontinu).

Para ahli perkembangan dijelaskan pada (Modul Psikologi Perkembangan Anak – Universitas Terbuka) menekankan kontinu dalam perkembangan. Pandangan bahwa perkembangan melibatkan perubahan yang gradual, berurutan, dan komulatif dari sejak pembuahan sampai meninggal. Perkembangan sebagai sesuatu yang datar dan terjadi berangsur-angsur tanpa perubahan mendadak sepanjang hidup. Bayi dan anak prasekolah mungkin memberikan respon terhadap lingkungan dengan cara yang sama dengan orang dewasa. Perbedaan diantara keduanya terletak pada kompleksitas perilaku yang ditampilkan. Anak kecil dapat memilah objek dalam kategori yang sederhana, mengingat dimana ia meninggalkan tempat kuenya di sekolah dua hari yang lalu. Keterbatasannya, bahwa tidak mungkin menampilkan keterampilan tersebut dalam cara yang seinformatif dan setepat orang dewasa.

Diskontinuitas
Namun para ahli yang lain menekankan adanya diskontinuitas dari perkembangan, yaitu pandangan bahwa perkembangan melibatkan tahap-tahap yang jelas dalam rentang kehidupan. Setiap orang digambarkan melalui urutan tahapan yang berubah dan perubahan ini terjadi leibh secara kualitatif daripada kuantitatif. Cara berpikir, merasa, dan berperilaku yang masing-masing memiliki karakteristik yang unik menuju tingkat tertinggi dari fungsi manusia. Contoh mereka berubah dari tidak dapat berpikir secara abstrak tentang dunia menjadi berpikir secara abstrak. Menurut pandangan ini anak dinilai belum dapat memilah objek serta mengingat seperti orang dewasa.

Akhir-akhir ini, pertimbangan terhadap kontinu dan diskontinu tergantung pada kekuatan dari “lensa” yang kita gunakan untuk menguji perubahan sepanjang perkembangan. Jika kita melihat dalam suatu jarak atau periode waktu yang panjang maka memang akan terdapat beberapa perbedaan yang dapat ditandai dalam tingkat dan kualitas keterampilan yang dimiliki. 

Ahli psikologis perkembangan pada saat ini berada di tengah-tengah dalam menyikapi isu kontinu dan diskontinu, tetapi berkombinasi dalam periode transisi ketika perubahan mungkin terjadi secara cukup tiba-tiba atau menyeluruh. Setiap transisi yang dialami seseorang menawarkan berbagai tantngan dan kesempatan, dan keberhasilan seseorang untuk mengendalikan tantangan-tantangan tersebut untuk memberi kita pemahaman tentang bagaimana sifat perkembagan.

1 komentar:

kakdidik13 mengatakan...

Artikel yang sangat bermanfaat... Luar biasa #SemangatNgeblog

Site search

    Blogger news

    Blogroll

    About